(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Tumbuhkan Budi Pekerti Melalui Permainan Tradisional

Admin disdikpora | 04 Februari 2019 | 1599 kali

Permainan tradisional kini mulai terkikis keberadaannya, khususnya di kota besar. Terutama sejak munculnya permainan baru yang lebih atraktif, membuat anak lebih senang karena lebih praktis dan menarik. Sebagai contoh, merebaknya PlayStation (PS) yang merupakan produk dari Jepang.

Padahal, permainan tradisional anak pada kenyataannya bisa dijadikan media pembelajaran dan pendidikan yang sangat luar biasa untuk pengembangan jiwa anak.

Permainan tradisional pada umumnya dilakukan di suatu ruangan terbuka yang cukup luas, dan melibatkan banyak orang untuk memainkannya. Karena permainan ini biasanya dilakukan secara berkelompok, maka jenis permainan tradisional pada umumnya akan mengajarkan anak-anak untuk bisa bersosialisasi dan bergaul dengan teman-teman sebayanya. Selain itu permainan yang harus dilakukan pun kadang tidak mudah, sehingga anak-anak yang baru pertama kali bermain harus belajar terlebih dahulu. Proses belajar ini juga dapat dijadikan media pembelajaran kesabaran dan ketelatenan bagi anak yang mengajarkan dan keseriusan serta ketekunan bagi anak yang diajarkan.

Selain itu permainan tradisional juga mengajarkan berbagai sisi positif, diantaranya:

  1. Permainan anak selalu melahirkan nuansa suka cita.
  2. Permainan menuntut anak-anak mengorganisir diri dengan membuat aturan main di antara anak-anak sendiri. Anak-anak mulai belajar mematuhi aturan yang mereka buat sendiri dan disepakati bersama di satu sisi, anak belajar mematuhi aturan bermain secara Sementara itu, apabila ada anak yang tidak mematuhi aturan main, dia akan mendapatkan sanksi sosial dari sesamanya.
  3. Keterampilan anak senantiasa terasah karena anak terkondisi membuat permainan dari berbagai bahan yang telah tersedia di sekitarnya. Dengan demikian, otot atau sensor motoriknya akan semakin terasah pula. Di pihak yang lain, proses kreatifitasnya merupakan tahap awal untuk mengasah daya cipta dan imajinasi anak memperoleh ruang pertumbuhannya.
  4. Pemanfaatan bahan–bahan permainan selalu tidak terlepas dari alam. Hal ini melahirkan interaksi antara anak dengan lingkungan sedemikian dekatnya. Kebersamaan dengan alam merupakan bagian terpenting dari proses pengenalan manusia muda terhadap lingkungan hidupnya.
  5. Hubungan yang sedemikian erat akan melahirkan penghayatan terhadap kenyataan hidup manusia. Alam menjadi sesuatu yang dihayati keberadaanya, tak terpisahkan dari kenyataan hidup manusia. Penghayatan inilah yang membentuk cara pandang serta penghayatan akan totalitas cara pandang mengenai hidup ini (kosmologi). Cara pandang inilah yang kemudian dikenal sebagai bagian dari sisi kerohanian manusia tradisional.
  6. Permainan tradisional anak juga punya pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jiwa anak, di antaranya anak dituntut untuk lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
  7. Permainan tradisional anak juga dapat digunakan sebagai terapi terhadap anak untuk perkembangan kecerdasan majemuk anak. Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak.
  8. Permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak juga dapat membantu mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan.
  9. Perkembangan kecerdasan emosi dan antar personal anak juga dapat dikembangkan secara maksimal melalui permainan tradisional yang dilakukan oleh anak-anak dengan melakukannya secara berkelompok. Permainan tradisional juga dapat digunakan sebagai media untuk membantu mengembangkan kecerdasan logika anak. Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya, misalnya, Dam-daman, Bola Bekel, Betengan, dan lain-lain.
  10. Manfaat lain yang bisa didapat dari permainan tradisional anak adalah untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan lainnya.
  11. Selain itu, permainan tradisional anak juga dapat membantu mengembangkan kecerdasan natural anak. Banyak alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir yang dapat mendekatkan anak pada alam sekitar. Iva Ariani, Dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada