”Ayah, besok aku disuruh bu guru membawa foto copy akta kelahiran,” kata Bayu seusai pulang sekolah. ”Ayo, Ayah! Mana aktanya?”
”Ya, nanti lah! Nanti Ayah carikan,ya,” ujar ayahnya menjanjikan.”Sekarang biarkan Ayah menyelesaikan kerjaan yang ini dulu.”
”Sekarang saja, Ayah! Nanti lupa,” ujar Bayu agak memaksa.
”Sebentarlah, kan tangan Ayah masih kotor nih,” ujar ayahnya seraya menunjukkan tangannya.
”Sekaranglah, Ayah!” Bayu makin memaksa.
”Kalau begitu kamu cari sendiri di lemari itu!” ucap ayahnya.
”Bayu tak tahu, Ayah. Akta yang seperti apa?” Bayu beralasan.
Karena terus mendesak, akhirnya ayah Bayu terpaksa menghentikan pekerjaannya dan mencari akta yang dimaksudkan di tempat arsip dokumen keluarga. Sebenarnya agak kesal juga saat itu. Tapi bagaimana lagi, anaknya terus memaksa. Bayu tak mengetahui akta kelahiran itu dan di mana pula tempat penyimpanannya. Maka ini menjadi sedikit mengganggu aktivitas orangtua saat itu.
Kasus semacam itu mungkin pernah kita alami. Hal tersebut karena memang anak-anak tidak mengenal dokumen keluarga. Oleh karena itu, untuk menghindari hal semacam itu, sebaiknya orang tua mengenalkan dokumen keluarga kepada anak-anak. Mengingat dokumen keluarga seringkali dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga sewaktu-waktu, termasuk anak-anak.
Berikut beberapa manfaat mengenalkan dokumen kepada anak-anak:
Mengenali dan memahami dokumen
Ada banyak jenis yang termasuk dokumen keluarga. Anak-anak perlu dikenalkan dengan berbagai jenis dokumen keluarga tersebut. Kita perlu mengenalkan dahulu berbagai jenis dokumen. Dokumen adalah surat-surat atau kartu bernilai atau berharga. Kartu-kartu semacam ijazah, KTP, SIM, STNK, BPKB, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, dan surat-surat penting lainnya. Itu semua perlu dikenalkan dan dijelaskan satu per satu agar mereka mengetahui bahwa kartu atau surat-surat tersebut penting sehingga mereka akan menjaganya dengan hati-hati.
Membantu orangtua
Mengenalkan dokumen keluarga kepada anak-anak akan dapat membantu kita sewaktu-waktu membutuhkan. Seringkali tiba-tiba kita membutuhkan dokumen tertentu. Misal, ketika kita tengah berada di luar rumah atau di luar kota, tiba-tiba kita membutuhkan data tentang nomor rekening atau nomor pajak yang kebetulan tidak terbawa. Tentu tidak mungkin akan kita ambil ke rumah. Sehingga kita cukup mengetahui saja dengan menghubungi keluarga yang di rumah. Nah, jika kebetulan hanya anak kita yang berada di rumah, dan si anak tidak pernah dikenalkan dokumen tersebut, tentu hal itu akan menjadi kesulitan. Namun berbeda, jika anak-anak sudah kita kenalkan dengan dokumen keluarga sebelumnya. Dengan arahan dan petunjuk kita melalui telepon misalnya, kita akan terbantu. Anak tentu akan dapat menemukan dokumen yang kita maksudkan.
Menjaga dan merawat dokumen
Dengan mengenalkan dokumen keluarga anak dapat memahami dokumen tertentu dan fungsinya. Berbagai jenis dokumen biasa kita simpan dan kita rawat sebaik-baiknya karena itu sangat penting. Saking hati-hatinya kita menyimpan kadang menyebabkan kita merasa tidak perlu mengenalkan kepada anak-anak. Anak-anak acap kali dianggap tidak penting mengenalnya. Bahkan sebagian dari kita justru ada yang sengaja menjauhkan dari anak-anak karena kekhawatiran akan merusaknya. Padahal ini sebuah kekeliruan. Anak-anak yang tidak mengenali dokumen justru akan lebih berbahaya. Sebagai contoh, suatu saat ada dokumen penting kita yang tercecer tanpa sengaja. Bayangkan andai saja anak kita tak mengetahui bahwa kertas itu merupakan dokumen penting. Mungkin saja anak akan mengambil dan membuangnya atau dibuat mainan. Yang lebih parah jika sampai menyobeknya atau membakarnya. Tentu ini akan menjadikan masalah bagi kita. Tetapi jika anak mengerti, maka ia tentu akan mengambilnya dan menyelamatkannya.
Mampu mengklasifikasi
Anak-anak dapat mengklasifikasikan dokumen penting dan kurang penting. Kepada anak-anak kita perlu mengenalkan tentang jenis dokumen, fungsinya, dan berbagai pengetahuan lain yang terkait. Dengan begitu anak akan memahami mana dokumen yang kurang penting, penting, dan sangat penting. Surat-surat tanah, ijazah, Surat Keputusan, dan berbagai surat lainnya bisa kita klasifikasikan sebagai dokumen keluarga yang sangat penting karena jika hilang atau rusak maka akan sangat sulit untuk mengganti atau mengurusnya. Sedangkan dokumen semacam kartu keluarga, kartu identitas, surat keterangan lainnya, bisa kita klasifikasikan sebagai dokumen yang cukup penting karena jika rusak atau hilang kita dapat mengurusnya kembali dengan tidak terlalu rumit. Nah, dengan begitu maka anak-anak akan bisa bersikap lebih hati-hati terhadap dokumen penting tersebut.
Mengajari kemandirian
Dengan mengenalkan dokumen keluarga, kita telah mengajari anak bisa mandiri. Seperti ilustrasi di depan, anak yang tak dikenalkan dengan dokumen keluarga tentu akan kesulitan menemukan dokumen yang dibutuhkan. Mereka ada ketergantungan kepada kita karena memang tak mengerti. Namun berbeda jika kita sudah mengenalkan kepada anak-anak. Tentu anak akan bisa mencarinya sendiri dokumen tersebut. Dengan demikian anak akan mandiri dan tidak tergantung kepada kita. Kita hanya bertugas untuk mengawasi agar mereka tetap berhati-hati dalam mencari dokumen penting.
Demikianlah, ada banyak keuntungan dan fungsi kita mengenalkan dokumen keluarga kepada anak-anak. Tak perlu khawatir mengenalkan kepada mereka dokumen yang kita miliki karena mereka adalah bagian dari keluarga. Hanya satu hal yang harus kita ingatkan adalah agar mereka tetap berhati-hati dan menjaganya serta tidak sembarang orang lain bisa mengetahui. (Riyadi – Pendidik di SDN 1 Kediri, Karanglewas, Banyumas, Pegiat di KOMPAK)