RESMI DILANTIK, PENGKAB TI DIHARAPKAN OPTIMALKAN POTENSI TAEKWONDO DI BULELENG
Singaraja, Senin 1 Juni 2021 l DISDIKTODAY
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, S. Pd, M. M berkesempatan menghadiri kegiatan pelantikan Pengurus Kabupaten Taekwondo Indonesia (Pengkab TI) Buleleng masa bakti 2021-2025.
Pelantikan secara resmi dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) TI Bali.Selanjutnya kegiatan ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja (Raker) tahun 2021 ini digelar secara luring dan daring dari Ruang Rapat KONI Kabupaten Buleleng, Selasa (1/6/21).
Kadisikpora Buleleng yang saat itu hadir langsung mengucapkan selamat kepada ketua Pengkab TI yang baru dilantik beserta pengurus, semoga dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar pengurus Pengkab TI agar lebih keras lagi bagaimana melakukan pembinaan olahraga yang efektif sehingga membawa hasil yang positif bagi peningkatan prestasi keolahragaan di Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Ketua Pengkab TI Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata, S. Pd, .M.A.P menjelaskan kepengurusan di bawah kepemimpinannya akan melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu sebagai program kerja terdekat. Setelah itu, upaya pengembangan taekwondo di Buleleng akan dilakukan. Sebenarnya, perkembangan taekwondo di Buleleng memiliki potensi. Ini bisa dilihat dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada tahun 2017 dan 2019 dimana taekwondo berhasil menyumbangkan medali untuk kontingen Buleleng. “Ini yang akan kita gali lebih dalam. Potensi-potensi taekwondo yang ada di Buleleng dan mencoba lebih mengembangkan lagi,” ungkap Ketua Pengkab TI Buleleng.
Sampai saat ini, ada tujuh dojang di Kabupaten Buleleng. Jumlah tersebut tersebar di tujuh kecamatan. Ada dua kecamatan lagi yang belum memiliki dojang yaitu Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak. Dengan keadaan seperti itu, pemetaan akan dilakukan terlebih. Melihat potensi dari taekwondo di dua kecamatan tersebut. “Sehingga upaya untuk menambah dojang yang bertujuan untuk pengembangan taekwondo di Kabupaten Buleleng bisa terlaksana,” ucap Surya Bharata.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa pembinaan dan pelatihan terus intens dilakukan. Ini untuk menghadapi even-even yang akan datang. Termasuk melakukan kaderisasi atlet. Kaderisasi dilakukan karena usia dari anggota dojang masih di usia anak-anak sekolah. Jadi, untuk atlet lebih dewasa bisa dikembangkan. “Sampai saat ini ada atlet yang sudah masuk nasional seperti di Popnas dan juga seleknas. Potensi ini yang perlu kita kawal sehingga bisa menginspirasi adik-adiknya untuk berprestasi,” sebutnya.
Disisi lain, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng Nyoman Artha Widnyana mengungkapkan ada beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur prestasi dari masing-masing cabang olahraga. Untuk taekwondo, pada Porprov tahun 2017 di Kabupaten Gianyar, taekwondo berhasil menyumbang dua medali emas, empat perak, lima perunggu. Kemudian, pada Porprov tahun 2019 di Kabupaten Tabanan, taekwondo menyumbang lima medali perak dan enam perunggu. “Namun demikian, saya berpesan kepada pengurus yang baru agar melakukan evaluasi. Upaya-upaya pengembangan olahraga taekwondo agar terus dilakukan hingga pada saatnya bisa meningkatkan prestasi,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan ada parameter yang lain. Yaitu ada atlet yang bisa berbicara di tingkat nasional. Ada atlet taekwondo yang bisa berhasil mengikuti Seleknas SEA Games. Ini berarti ada perwakilan atlet Buleleng yang bisa mengharumkan nama Bali dan jika lolos bisa mengharumkan nama negara. “Ini menjadi kebangaan tersendiri bagi Buleleng. KONI juga mendorong seluruh cabang olahraga agar bisa melahirkan atlet berkelas nasional maupun internasional,” jelas Ketua KONI Kab. Buleleng.