SOSIALISASI PELAKSANAAN PEKAN PELATIHAN SEMARAK HARI GURU NASIOANAL TAHUN 2021
Singaraja, 23 Oktober 2021 | DisdikToday
Dalam rangka menyemarakkan Hari Guru Nasional – HUT PGRI Tahun 2021, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Pekan Pelatihan bertajuk “Optimalisasi Kompetensi Guru di Masa Pandemi Melalui Widya Tula” yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 6 November 2021 secara daring. Berbagai langkah persiapan telah disusun, untuk mematangkan proses pelaksanaan nantinya. Diawali dengan kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada hari ini, Sabtu 23 Oktober 2021 dengan media zoom dan diikuti seluruh Satuan Pendidikan Jenjang SD dan SMP, Kabid Pembinaan SMP, Kasi Kurikulum SMP dan Kasubag Perencanaan Disdikpora.
Sosialisasi dibuka MC Aprilia dengan penyampaian susunan acara sambutan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Sambutan dari Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO) dan pemaparan road map pelatihan nanti.
Sekretaris Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd.,M.A.P. mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng menyampaian bahwa selama 2 tahun ini kita telah melalui masa sulit, dengan terjadinya masa pandemi Covid-19 di sisi lain membawa dampak percepatan integrasi teknologi ke dalam proses pembelajaran. Hal ini membutuhkan peningkatan kompetensi guru di bidang implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kita menyadari betul bahwa peran guru sangatlah penting bagi perkembangan siswa yang menentukan masa depan bangsa. Guru perlu difasilitasi secara konsisten agar dapat mengembangkan kapasitas diri, meng-upgrade potensinya, dan meningkatkan kompetensi baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan.
Program sekolah mercusuar/sekolah model adalah program intervensi yang dilakukan organisasi pendidikan Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF-SDO). Kerjasama yang kita bangun ini bermula sebelum masa pandemi melanda kita. Sebelum munculnya beragam terobosan-terobosan yang dikeluarkan kemdikbud dalam wadah merdeka belajar, seperti program sekolah penggerak (PSP), program organisasi penggerak (POP), program guru penggerak (PGP) dan masih banyak yang lainnya. Berjalan beriringan, saling berbagi praktik baik yang tujuannya adalah pengembangan kompetensi guru.
Pengembangan sekolah model di SMPN 8 Singaraja saat ini telah berjalan pada tahun ke-2. Selama menjalankan program, manfaat-manfaat apa yang telah diimplementasikan, itu yang akan diimbaskan/diseminasikan. Semoga kegiatan loka karya ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan output yang baik, seluruh panitia agar mempersiapkan dengan baik pada saat pelaksanaan nanti pada tanggal 1 sampai dengan 6 November 2021. Harapannya seluruh satuan pendidikan jenjang SD dan SMP dapat berpartisipasi mengikuti program ini untuk dapat manfaat menambah wawasan bagi para guru dan kepala sekolah.
Presentasi selanjutnya dari Agastya Yogiswara W selaku Project Principal PSF-SDO, terkait latar belakang pelaksanaan kegiatan. Dinamika zaman disertai revolusi teknologi informasi menuntut kita untuk terus mengembangkan dan memacu diri. Masa pandemi yang melanda dunia saat ini, seakan menjadi trigger bagi kita utamanya para pemimpin perubahan mengeksplore segala daya dan upaya beradaptasi dengan teknologi.
Sebelum Covid-19 menjadi musuh dunia, memporak-porandakan setiap sendi-sendi kehidupan, merusak tatanan sistem pembelajaran yang telah berjalan, kita sudah terlalu nyaman dengan pola pembelajaran yang lazim digunakan sistem pembelajaran tatap muka dengan konsep sinkronous (seragam). Namun terjadinya masa pandemi ini, Covid-19 tidak lagi menjadi musuh, namun kita harus berjalan beriringan. Kita tidak perlu melawan arus, melainkan berada di atas arus. Itulah tantangan guru dalam era revolusi industri 4.0
Putera Sampoerna Foundation (PSF-SDO) sebagai lembaga profesional yang berkomitmen membangun pendidikan menginisiasi program dalam rangka menyemarakkan Hari Guru Nasional dengan melaksanakan kegiatan pekan pelatihan “Optimalisasi Kompetensi Guru di Masa Pandemi melalui Widya Tula” berupa gerakan pengimbasan/diseminasi program di SMPN 8 Singaraja selama menjadi pilot project LSP di Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini berupa kelas pelatihan dan pendampingan kepada guru yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan keahlian untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di satuan pendidikan masing-masing.
Paparan terkait teknis pelatihan kelas webinar ini disampaikan Kepala SMPN 8 Singaraja, Ketut Arya, S.Pd.,M.Pd. sebagai tuan rumah kegiatan pelatihan ini. Dimulai dari kepesertaan, pendaftaran, pola pembelajaran, media yang digunakan, materi yang akan disajikan, sampai pada output yang akan diperoleh berupa e-sertifikat bagi peserta. Seluruh pembelajaran ini dilaksanakan secara daring, dengan 11 kelas pelatihan online yang terbagi atas 32 JP, 6 JP dan 3 JP. Untuk kelas panjang 32JP: dibatasi hanya 50 peserta dengan metode pelatihan/praktek, guru-guru diminta membuat portofolio/produk (output). Produk yang dibuat misalnya penyusunan RPP Merdeka Belajar atau yang lainnya, dan selanjutnya hasil karyanya akan dinilai oleh Panitia. Outcome kelas ini berupa e-sertifikat yang dapat digunakan untuk kelengkapan kenaikan pangkat. Kemudian kelas sedang dengan pola 6JP dengan materi bersifat tutorial dan aplikatif seperti bagaimana menggunakan google classroom dll. Sedangkan untuk kelas pendek 3JP, pesertanya dapat berasal dari kepala sekolah/wakasek, disajikan materi diskusi untuk menambah wawasan pengetahuan yang inspiratif misalnya perubahan paradigma abad 21, konsep pembelajaran masa depan, dll.
Selama kelas pembelajaran akan dipandu dan didampingi oleh para guru dari SMPN 8 Singaraja dan tenaga-tenaga kompeten dari pihak Sampoerna.
Setelah pemaparan, dibuka sesi diskusi bagi para peserta yang ditanggapi langsung dari panitia dan penggagas pelatihan webinar ini demi kesuksesan pelaksanaan nanti.
Harapannya agar apa yang direncanakan, itu pula yang dicapai.