TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN, BULELENG JADI TEMPAT FGD RESILIENSI LITERASI NUMERASI BERBASIS BUDAYA
Singaraja, Rabu 25 Juni 2025 | DISDIKTODAY
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Yogyakarta (UPY) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dan Uji Coba Produk Resiliensi Literasi Numerasi Berbasis Budaya pada Rabu, 25 Juni 2025. Bertempat di SMKN 3 Singaraja, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) tahun 2025.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Tim Peneliti, Prof. DR. Siti Irene Astuti Dwiningrung, M.Si, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd., M.A.P, mewakili Plt. Kepala Disdikpora Buleleng. Turut hadir mendampingi Komang Sudarmini, S.Pd., M.Pd, selaku Kasi Kesejahteraan, Penghargaan, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Wakil Kepala Kurikulum SMKN 3 Singaraja yang mewakili kepala sekolah. Sebanyak 25 guru SD se-Kabupaten Buleleng turut serta sebagai peserta FGD.
Dalam pembacaan sambutan, Sekretaris Disdikpora Buleleng, Gus Surya, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat daya tahan dan adaptasi siswa dalam menghadapi tantangan literasi dan numerasi, dengan mengangkat potensi budaya lokal sebagai fondasi pembelajaran.
"Kabupaten Buleleng, dengan kekayaan budaya dan semangat gotong royong masyarakatnya, sangat tepat dijadikan sebagai lokasi uji coba model ini," ujar Gus Surya. Ia menambahkan bahwa pendekatan berbasis budaya tidak hanya akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap literasi dan numerasi, tetapi juga memperkuat jati diri mereka sebagai generasi penerus bangsa yang berakar pada kearifan lokal.
Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan ilmu baru bagi para guru peserta sehingga dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing, serta memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Buleleng. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pengantar dari Prof. Irene mengenai Produk Resiliensi Literasi Numerasi Berbasis Budaya, sebelum kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok bersama para guru peserta.