84 SISWA SMP SATAP 2 KUBUTAMBAHAN MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Singaraja, 5 Juni 2022 | DISDIKTODAY
Malam ini ,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, S. Pd, M. Mengunjungi siswa SMP 1 SATAP 2 Kubutambahan yang mengalami keracunan di Rumah Sakit Paramasidhi Singaraja (5/6)
malam kemarin, terdata ada 84 orang siswa yang dilarikan ke rumah sakit. Sebanyak 58 orang di RSUD Buleleng, 12 orang di RSUD Giri Emas di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, 7 orang di RS Paramasidhi Singaraja, dan 7 orang lainnya di klinik kesehatan di wilayah Kintamani, Bangli.
penuturan salah seorang siswa, Made Juliarta yang duduk di bangku kelas VIII, sekolah baru membagikan nasi bungkus pada pukul 12.00 Wita. Saat itu seluruh siswa mendapatkan bagian nasi bungkus dengan lauk yang sama. Satu bungkus nasi berisi lauk telur rebus, mi goreng, dan ayam goreng.
Nasi bungkus itu dimakan bersama-sama di aula sekolah saat penutup acara kenaikan kelas dan perpisahan. “Nasinya rasanya biasa saja, tidak ada bau atau rasa aneh. Tapi setelah di rumah, pukul 02.00 siang (14.00 Wita) itu mulai perut mual kemudian muntah, diare juga,” kata Made Juliarta.
Kepala SMPN Satap 2 Kubutambahan Komang Rupada ditemui di RSUD Buleleng membenarkan sekolah usai menggelar acara kenaikan kelas dan perpisahan, Sabtu (4/6). Atas kesepakatan guru dan siswa, saat acara diisi dengan makan bersama, setelah acara seremonial dan hiburan. Siswa kemudian dipulangkan pada pukul 13.00 Wita setelah makan bersama.
Ternyata semakin sore, siswa yang mengalami gejala muntah, mual, pusing hingga diare semakin bertambah. Hingga klinik kesehatan di wilayah Kintamani, Bangli tidak bisa merawat lebih banyak. Sejumlah siswa diarahkan ke RSUD Giri Emas, sebagian di RSUD Buleleng, dan RS Paramasidhi Singaraja.
Malam ini Kadisdipora Kabupaten Buleleng nyampaikan terdapat 11 siswa dan 1 Kepala Tata Usaha SMP 1 Satap 2 Kubutambahan yang masi di rawat di Rumah Sakit Paramasidhi Singaraja.
Penananganan terhadap siswa sudah Di lakukan oleh pihak rumah sakit dan sudah boleh dipulangkan. Dan yang terakhir terdapat 2 siswa yang masih di rawat di RSUD Buleleng.
" siswa yang mengalami keracunan terus kita pantau sampai seluruh siswa mendapat penaganan intensif agar mereka segera membaik dan bisa dipulangkan" ucap akhir Astika.
Disdikpora juga segera akan membuat surat edaran kepada masing-masing satuan pendidikan untuk mengingatkan kembali kewaspadaan menyediakan makanan dan minuman bagi siswa. Terlebih kejadian keracunan makanan saat acara pelepasan atau kenaikan kelas cukup sering terjadi sebelum pandemi. “Kami harap dan imbau kembali kepada satuan pendidikan, kasek dan stakeholder agar lebih waspada dalam pemesanan makanan. Kasus ini sudah sering terjadi anak-anak keracunan karena makan makanan basi atau makanan yang dimasak lebih dari 6 jam. Ini agar menjadi perhatian bersama untuk keselamatan anak-anak kita,” jelas Astika