HARI PERTAMA PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS DI KABUPATEN BULELENG
Singaraja, Senin 4 Oktober 2021 | DISDIKTODAY
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, S. Pd, M. M bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M. Pd meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMA N 1 Singaraja, Senin 4 Oktober 2021.
Peninjauan langsung melihat proses pembelajaran di dalam kelas dengan prosentase 50 persen. Untuk di sekolah ini mereka menerapkan pola PTMT dan Hybrid / daring. Proses juga sudah diterapkan baik mulai dari pengecekan suhu tubuh, penyediaan masker dan tempat cuci tangan. Selain, di Jenjang SMA peninjauan langsung juga menyasar di SD N 3 Banjar Jawa. Untuk sekolah ini pada proses PTMT melaksanakan proses Shif pagi dan siang dengan kehadiran 50 persen. Untuk pembelajaran hanya 3 jampel (jam pelajaran) tanpa ada siswa yang istirahat dan kantin ditutup. Selang waktu shif pagi ke siang diberikan rentang waktu 2 jam untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan.
Seusai acara, Kadisdikpora Buleleng mengungkapkan bahwa untuk di SMA N 1 Singaraja dan SD N 3 Banjar Jawa untuk proses sudah dilaksanakan dengan ketat, Penyediaan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, ketersediaan masker cadangan juga sudah ada dan pengaturan jarak 1.5 meter untuk siswa juga diterapkan .Hampir seluruh sekolah di Kabupaten melaksanakan PTMT, namun ada beberapa sekolah khususnya jenjang SMP masih diundur dikarenakan hari ini masih melaksanakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang dimulai dari tanggal 4 sampai dengan 8 Oktober 2021.Walaupun sebenarnya bisa melaksnakan PTMT, namun untuk pengawasannya nanti tidak maksimal dikarenakan Guru juga ada yang mengikuti ANBK. Setelah ANBK selesai satuan pendidikan jenjang SMP bisa melaksanakan PTMT dan perlu diketahui bersama untuk jenjang semua mendapatkan rekomendasi untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dikarenakan semua sudah memenuhi persyaratan.Sementara itu, untuk jenjang SD anak-anak yang peserta didiknya dibawah umur 12 bagi orang tuanya yang sudah di vaksin, siswa boleh mengikuti pembelajran tatap muka, namun untuk orang tuanya yang belum tervaskin siswanya tidak diperbolehkan mengikuti PTMT.Walaupun demikian siswa yang tidak mengikuti PTMT tetap akan mendapatkan pelayanan pendidikan secara daring.
Sementara itu, disisi lain Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng menjelaskan bahwa PTMT sudah berjalan dan SOP sudah terpasang.Untuk Aplikasi PeduliLindungi measih menunggu giliran dan saat ini yang mendapatkan QR Kode untuk sekolah berjumlah 329 dan sisanya masih menunggu pemberian barcode dari pusat melalui koodinator di provinsi Bali.Ada beberapa catatan untuk pelaksanaan PTMT untuk diruang kelas AC agar dimatikan dan semua pintu maupun jendela dibuka.Sisi positif yang ditangkap ada kerinduan siswa dengan guru dalam mengikuti pembelajaran dikelas.Perlu ditegaskan kembali dengan sudah dibukanya PTMT, prokes harus tetap dilaksanakan secara ketat.Jika nanti ada kasus terkonfirmasi di sekolah, maka sekolah yang bersangkutan akan ditutup sementara dan akan dilakukan isoter.Sampai saat ini di himbau agar semua warga sekolah, masyarakat agar tetap waspada, tetap menaati Prokes dan saling menjaga serta mengingatkan agar PTMT ini bisa berjalan lancar kedepannya.