Guru dan Siswa SMP Buleleng Ikuti Diskusi Pengembangan Rumah Pendidikan
Singaraja, Rabu 17 September 2025 | DISDIKTODAY
Dalam upaya mempercepat transformasi digital di bidang pendidikan, sejumlah guru dan siswa SMP di Buleleng berpartisipasi dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) mengenai pengembangan superaplikasi Rumah Pendidikan. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen untuk menciptakan ekosistem digital yang adaptif dan berbasis data.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah Superaplikasi Rumah Pendidikan yang akan menjadi platform terpusat. Aplikasi ini nantinya akan mengintegrasikan berbagai layanan dan data, sehingga mempermudah akses, meningkatkan efisiensi, dan mendorong kolaborasi dalam ekosistem pendidikan di seluruh Indonesia.
Diskusi ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si., didampingi Kabid Pembinaan SMP Putu Primasuta, S.Sn., M.Pd., dan Kasi Kuserdik I Nyoman Yasa, S.Pd., M.M.
Dalam sambutannya, Plt. Kadis Dewa Sudiarta menyampaikan progres pendidikan di Buleleng yang dinilai cukup baik. Ia juga menyoroti berbagai tantangan, mulai dari kualitas SDM hingga sarana dan prasarana. "Progres pendidikan di Buleleng sampai saat ini bagus," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa tahun ini, 36 satuan pendidikan dari jenjang TK, SD, dan SMP di Buleleng mendapatkan revitalisasi dari Kemendikdasmen. Dewa Sudiarta sangat berharap pertemuan terkait Rumah Pendidikan ini dapat memberikan dampak positif bagi guru dan siswa, terutama dalam memperlancar kegiatan pembelajaran.
"Anak-anak kita di Kabupaten Buleleng sangat familiar dengan teknologi informasi," tuturnya. Ia mencontohkan SMP N 1 Sukasada yang menjadi kandidat Sekolah Rujukan Google karena pemanfaatan chromebook yang telah dilakukan secara maksimal.
Plt. Kadis Dewa Sudiarta mengapresiasi pengembangan rumah pendidikan, yang merupakan platform digital yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai layanan pendidikan. Rumah pendidikan hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada dalam sistem pendidikan, mulai dari kurangnya aksesibilitas, ketidakterpaduan layanan, hingga kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai wilayah.
“Semoga melalui platform ini, indonesia dapat menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis data, yang siap bersaing dalam era digital dan memberikan solusi atas tantangan pendidikan di masa depan.”tutupnya
Sementara itu, perwakilan dari Pusdatin Kemendikdasmen Ratu Monalisa dan Saleh Sarifudin, menjelaskan alasan memilih Buleleng sebagai lokasi riset dan pengembangan. Mereka menyebutkan bahwa konsistensi dan percepatan digitalisasi di bidang pendidikan menjadi alasan utama. Fokus diskusi kali ini adalah Rumah Pendidikan sebagai solusi transformasi digital, yang akan mengintegrasikan berbagai layanan untuk pemangku kepentingan.
Pengembangan superaplikasi ini diharapkan dapat menjadi platform yang mengombinasikan layanan-layanan sebelumnya, sehingga akses menjadi lebih mudah dan kolaborasi dalam ekosistem pendidikan dapat terwujud.