FGD KAJIAN PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN MEWUJUDKAN SINGARAJA SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN
Singaraja, Jumat 20 September 2024 | DISDIK TODAY
Seizin Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng, Sekretaris Dinas Ida Bagus Gde Surya Bharata menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kajian Pengembangan Model Kebijakan Mewujudkan Singaraja sebagai Kota Pendidikan. Sampai saat ini proses penyusunan kajian sudah memasuki tahap penyampaian Laporan Antara. Dimana Tim Pelaksana dari Universitas Pendidikan Ganesha menyampaikan paparannya dalam FGD pada Jumat 20 September 2024 di Ruang Rapat Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng.
Ketua Tim Pelaksana Prof. Dr. I Nengah Suastika, M.Pd. dalam paparannya menyampaikan secara umum penelitian ini bertujuan untuk memformulasi model kebijakan mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting pendidikan di Kota Singaraja; menganalisis masalah-masalah pendidikan di Kota Singaraja; memformulasi konsep model kota pendidikan di Kota Singaraja; dan memformulasi model kebijakan mewujudkan Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan.
Sementara Kepala BRIDa Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, MM. yang sekaligus sebagai moderator diskusi menyampaikan sambutan bahwa sampai saat ini Tim pelaksana yang telah bertugas selama kurang lebih 3 bulan telah menyelesaikan laporan antara. Selanjutnya dalam kesempatan ini dimintakan masukan para stakeholder dalam menyempurnakan kajian serta nantinya terbangun persamaan persepsi terkait arah kebijakan untuk mewujudkan Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan.
Sedangkan, Disdikpora Kabupaten Buleleng dalam kesempatan tersebut turut menanggapi saran masukan yang berkaitan dengan alokasi dana pendidikan serta kewenangan yang diampu oleh Disdikpora Kabupaten Buleleng. Diskusi yang menyerap berbagai masukan dari peserta menghadirkan berbagai unsur dari Perangkat Daerah terkait, staf Ahli DPRD Kabupaten Buleleng, Kepala Satuan Pendidikan, Perguruan Tinggi, Dewan Pendidikan, komite Sekolah serta Perwakilan Akademisi dan Komunitas.