BPMP BALI ADVOKASI PEMDA PADA KETERCAPAIAN PROGRAM PAUD DAN WAJAR 12 TAHUN
Denpasar, Sabtu 3 Agustus 2024 | DisdikToday
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali terus fokus menyukseskan ketercapaian program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun.
Upaya meningkatkan ketercapaian itu, diwujudkan dengan menggelar kegiatan Advokasi kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Ketercapaian Program PAUD dan Wajar 12 Tahun Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 3 Agustus 2024 bertempat di Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta, Bali.
Peserta kegiatan ini berasal dari Dinas Pendidikan dan unsur dinas yang menangani kependudukan se-Provinsi Bali. Mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, hadir Gede Wardana, S.Kom., bersama operator dapodik PAUD, Komang Budiasa, S.E., dan operator ATS, Teddy Hariawan, S.I.Kom., MAP.
Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan ini adalah terciptanya percepatan pencapaian indikator data kinerja program prioritas sesuai dengan rencana strategis Kemendikbudristek tahun 2024, penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan juga mempersiapkan UPT dalam rangka advokasi program prioritas untuk pelaksanaan program PAUD dan wajib belajar 12 tahun di pemerintah daerah. Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan hasilnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap capaian program prioritas terutama program PAUD dan wajar 12 tahun sesuai dengan Renstra 2024 Kemendikbudristek.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, I Made Sutarjana, S.Sos.,M.M., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa indeks SPM Provinsi Bali dan kabupaten/kota se-Bali berada pada kategori Tuntas Pratama, dengan capaian angka partisipasi sekolah (APS) pendidikan dasar dan menengah pada angka 99% dan APS pendidikan anak usia dini (PAUD) pada kisaran angka 50%. Melihat data rapor pendidikan ini, dengan angka yang belum paripurna 100%, artinya masih terdapat anak-anak usia sekolah pada rentang 5 – 18 tahun yang tidak bersekolah atau Anak Tidak Sekolah (ATS). Dengan data yang disediakan kementerian yang dipadupadankan dengan data yang dimiliki daerah, melalui rapat koordinasi selama 3 hari ke depan, diharapkan daerah segera menyusun rencana tindak lanjut dan aksi nyata penanganan anak tidak sekolah kembali bersekolah untuk meningkatkan APS (menurunkan ATS). “Permasalahan ini tidak dapat diselesaikan Dinas Pendidikan semata, perlu kolaborasi dengan instansi terkait,” ucap Sekdis Dikpora Bali.
Selama pelaksanaan kegiatan diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber dari Pusdatin Kemdikbudrisrtek serta Widyaiswara BPMP Bali juga diskusi dalam format berkelompok. Berbagi pandangan antar daerah dan mengelaborasi ide-ide yang dipresentasikan, turut mewarnai kegiatan ini.
Sebagai penutup Kepala BPMP Bali yang diwakili Kasubag Umum, Roni Karsidi, S.H., M.Si., merencanakan akan melakukan monitoring ke kabupaten untuk melihat pencapaian tindak lanjut kegiatan ini.