(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

UPACARA PIODALAN SARASWATI DI KANTOR DISDIKPORA BULELENG

Admin disdikpora | 20 Mei 2023 | 766 kali

UPACARA PIODALAN SARASWATI DI KANTOR DISDIKPORA BULELENG


Singaraja, Sabtu 20 Mei 2023 l DISDIKTODAY

Bertepatan dengan Hari Raya Saraswasti yang jatuh pada hari Sabtu Umanis, Wuku Watugunung (20/5/23) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng melaksanakan Upacara Piodalan Saraswasti di kantor setempat, Jalan Pahlawan Singaraja.


Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Giri Purna Arsa dari Griya Sembuhu Jagaraga  dihadiri Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, S.Pd., M.M. didampingi Sekdisdikpora, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd, M.A.P. para Kabid, Kasi Subkor, Korwil Disdikpora Kecamatan, Kepala Sekolah serta karyawan karyawati lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng.


Upacara juga dimeriahkan dengan tarian Rejang Dewa, Tari pendet. Seperti diketahui, setiap Saniscara Umanis wuku Watugunung, umat Hindu Bali merayakan Hari Saraswati. Perayaan ini sebagai implementasi bahwa masyarakat (Hindu) Bali mewarisi tradisi menyangkut seni budaya dan agama dengan tetap kukuh dan eksis dalam hidup keseharian.


Pada tiap Hari Saraswati, pelajar mulai SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi selama ini rutin mengikuti persembahyangan bersama secara khidmat dan lancar. Perayaan Hari Saraswati yang diperingati setiap 210 hari sekali (6 bulan) kali ini jatuh bertepatan dengan liburan panjang bagi anak-anak sekolah setelah kenaikan kelas dan mengikuti ujian akhir.


Di Bali, perayaan Saraswati sering disebut piodalan buku, lontar dan sastra agama yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan. Ada juga menyebutkan sebagai hari untuk melakukan Puja Saraswati. Kemudian keesokan harinya pada Redite  Pahing Sinta dilanjutkan dengan Banyu Pinaruh. Inilah saat secara bersama-sama masyarakat Hindu di Bali mensucikan diri dan rohaninya ke laut, danau, sungai dan sumber-sumber air.


Hari Saraswati mendapat perhatian istimewa bagi umat Hindu di Bali, apalagi di kalangan anak-anak muda. Umat merayakannya dengan mempersembahkan banten atau sesajen kepada Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan di pura, pemerajan dan tempat-tempat suci lainnya.