Disdikpora Buleleng Tegaskan Anti-Perundungan dalam Era Digital
Disdikpora Buleleng Tegaskan Anti-Perundungan dalam Era Digital
Singaraja, Rabu 26 November 2025 | Disdiktoday
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Singaraja hari ini, Rabu (26/11), menggelar peringatan Roots Day atau Hari Anti Perundungan/Bullying. Acara ini merupakan bentuk komitmen konsisten sekolah dalam membangun karakter siswa yang berakhlak mulia.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, hadir Sekretaris Dinas Luh Putu Adi Ariwati, S.E., M.Pd.
Dalam pembacaan sambutannya, Sekretaris Dinas Luh Putu Adi Ariwati menyampaikan pesan penting mengenai esensi dari tindakan perundungan.
"Bullying bukan hanya tentang siapa yang kuat dan siapa yang lemah. Ini tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain, tentang sikap kita sebagai individu dan sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar," ujar Sekdis Luh Putu Adi Ariwati.
Sekdis juga mengingatkan bahwa bentuk perundungan semakin beragam dan meluas, bahkan merambah ke dunia maya.Ia menekankan bahwa bullying bisa berbentuk kata-kata yang menyakitkan, tatapan yang mengintimidasi, atau bahkan melalui media sosial. Di era digital saat ini, komentar negatif atau ejekan di media sosial dapat memberikan dampak yang sama besarnya, atau bahkan lebih, daripada bullying secara langsung.
Mengakhiri sambutannya, Sekdis Luh Putu Adi Ariwati memberikan motivasi kepada para siswa, yang disebutnya sebagai generasi cerdas dan penuh potensi.
“Anak-anak adalah generasi yang cerdas, kreatif, dan penuh potensi. Jangan biarkan tindakan yang tidak baik menghalangi kalian untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. Mari kita gunakan kekuatan kita untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, baik di sekolah ini maupun di luar sana,” pungkasnya.
Perlu diketahui, SMP N 3 Singaraja menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pencegahan perundungan. Sekolah ini telah konsisten melaksanakan Roots Day selama lima tahun berturut-turut.
Melalui program ini, SMP N 3 Singaraja telah berhasil membina 132 Agen Perubahan aktif, yang terdiri dari siswa-siswa terpilih. Para Agen Perubahan ini merupakan ujung tombak sekolah dalam menyebarkan nilai-nilai positif dan mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah.
