(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

KADISDIKPORA BULELENG : GURU SOSOK PERTAMA BERPERAN JADI MEDIATOR BULLYING DI SEKOLAH

Admin disdikpora | 17 November 2023 | 460 kali

KADISDIKPORA BULELENG : GURU SOSOK PERTAMA BERPERAN JADI MEDIATOR BULLYING DI SEKOLAH 

Singaraja, Jumat 17 November 2023 l DISDIKTODAY

"Perubahan zaman dan teknologi yang begitu cepat dewasa ini menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi. Tujuan pendidikan nasional tidak lagi mencetak siswa yang berpengetahuan, tetapi juga siswa yang berketerampilan, memiliki skill, dan berkarakter".


Petikan kalimat adalah segelintir kecil arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan kembali oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, S.Pd., M.M. saat membuka secara resmi Seminar Pendidikan dengan tema Peran Pendidik dalam mencegah Bullying di Sekolah bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Jumat (17/11).


" Guru adalah pusat perubahan,  tidak ada pola pikir yang lama. Kolaborasi dan sinergi Satuan Pendidikan antara  komite warga sekolah, warga sekolah serta orang tua sangat diperlukan. Guru juga diharapkan tidak ada lagi yang bekerja secara kerja linear, guru harus lebih aktif dan tentunya lebih perduli dengan perkembangan anak didiknya." ungkapnya.


Seusai membuka kegiatan, Kadisdikpora Astika sekaligus diundang menjadi narasumber terhadap peran serta pendidik dalam mencegah bullying di Sekolah. Mengingat kembali terkait dengan adanya kekerasan di Dunia Pendidikan, selama ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng selalu melakukan komunikasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng terkait bullying.


Langkah awal, Disdikpora Kabupaten Buleleng adalah membuat tim Tindakan  Pencegahan dan Penanganan Kekerasan ( TPPK) di Satuan Pendidikan. Peran Tim Tindakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) berfokus pada pendidikan, sosialisasi, dan penanganan kasus-kasus kekerasan, termasuk bullying. Tim ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah, komunitas, dan lembaga sosial, untuk mencapai tujuan mereka dalam mengatasi bullying.


 " Jika terjadi bullying di sekolah maupun di kelas, maka guru menjadi sosok pertama sebagai mediator atau guru sebagai fasilitator bisa menciptakan situasi yang positif antara korban dan pelaku.Di satuan pendidikan yang pertama Guru harus melakukan perubahan , membangun nilai - nilai baru dan mengharuskan guru cepat beradaptasi dengan segala macam perubahan.Maka daripada itu, Guru jangan sampai tutup mata dan telinga  terhadap kemungkinan - kemungkinan munculnya kasus bullying di Satuan Pendidikan". pungkasnya.


Disisi lain, dari laporan Ketua Panitia,   Dr.  I Putu Suka Arsa, S.T.  M.T dari Tabloid Pendidikan Indoensia menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan Mediakom Indonesia Jaya bekerjasama dengan Disdikpora Kabupaten Buleleng dengan mengundang peserta 300 orang Guru dan Kepala Sekolah Jenjang SD dan SMP se - Kabupaten Buleleng.Perlu diketahui bersama, kegiatan seminar ini juga mengundang narasumber dari Ketua PGRI kabupaten Buleleng, Dr. I Putu Eka Wilantara, S.Pd.