(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

WAKILI PENJABAT BUPATI BULELENG, KADISDIKPORA IKUTI ZOOM MEETING UNIVERSITAS INDONESIA

Admin disdikpora | 08 Februari 2023 | 310 kali

WAKILI PENJABAT BUPATI BULELENG, KADISDIKPORA IKUTI ZOOM MEETING UNIVERSITAS INDONESIA

Singaraja, Rabu 8 Februari 2023 l DISDIKTODAY

Mewakili Bpk Pj. Bupati Buleleng, Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A, siang ini Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng,  Made Astika, S.Pd, M.M mengikuti Zoom Metting terkait dengan tindak lanjut Obervasi lapangan dengan sasaran Museum Lontar Gedong Kirtya, Museum Buleleng dan Museum Soenda Ketjil, perkembangan UMKM di Desa Sidetapa dan Sosialsiasi Kesehatan Gigi dan Mulut dari Universitas Indonesia, Rabu, 8/2/23.


Nevine Rafa Kususma, S.Ars., M.A. dari   Tim Pengabdian Masyarakat FTUI dari Departemen Arsitektur menjelaskan bahwa terkait dengan telah diadakannya Forum Discusion Group (FGD) dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng dapat disimpulkan bahwa    Pengunjung SLB/disabilitas masih kurang /jauh dari kata ramah terhadap disabilitas serta sulit untuk diakses.Warga penyandang disabilitas memiliki hak, seperti warga biasa; untuk masuk, berkunjung dan belajar ke museum. Untuk itu, museum perlu dikelola sedemikian rupa agar dapat memberikan akses yang nyaman dan aman bagi kaum penyandang disabilitas. 


FGD dilakukan bersama pengelola tiga museum di Buleleng, yakni Museum Lontar Gedung Kirtya, Museum Buleleng dan Museum Soenda Ketjil, bersama pihak SLB N 1 Singaraja dengan materi berkaitan dengan desain dan inklusi untuk pengunjung dengan disabilitas. Ketua Tim Pengmas UI yang juga merupakan Dosen Departemen Arsitektu FTUI, Nevine Rafa Kusuma, S.Ars., M.A. dalam diskusinya mengatakan, ”FGD ini bertujuan untuk mengumpulkan permasalahan, kendala yang dihadapi serta sarana dan prasarana pengelola museum terkait pelayanan kepada penyandang disabilitas di Buleleng. Kendala-kendala ini kami rangkum dulu dalam FGD ini. Kami juga melakukan observasi ke lapangan serta merancang guiden untuk memaksimalkan akses dan  memberikan pelatihan kepada pengelola museum.Sementara itu, output  kegiatan pengmas ini adalah rekomendasi kepada institusi terkait berupa buku untuk ditindak lanjuti terkait hal-hal yang perlu ditingkatkan, baik sisi konten, media, sarana dan prasarana, sehingga  inklusi dan aksesibilitas pengunjung terpenuhi,” jelasnya.


Lebih lanjut, Dr. Rahmi Setiawati, S.Sos., M.Si.ketika berbicara tentang UMKM khususnya anyaman bambu  dan Produksi Gula aren di Desa Sidetapa merupakan produk lokal penunjang tumbuhnya Pariwisata di Buleleng. Selama ini Tim dari pengabdian masyarakat (pengmas) Direktorat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI), Program Pendidikan Vokasi UI telah melakukan kunjungan serta sosialisasi ke Buleleng.Dirinya  mengatakan jika ini berjalan dengan baik maka Desa Sidetapa diharapkan berkembang sesuai dengan  konsep Desa Wisata Mandiri yang berkelanjutan. Perlunya ada pengembangan Homestay , Arius krypton onarely, Selain itu di era digitalisasi ini dalam memasarkan produk yang di Kelola di desa Sidetapa juga perlu dikemas dengan menarik dan dipromosikan melalui website sebgai tempat promosi berbasis online dengan tepat dan cepat.


Disisi lain, di Daerah Busungbiu, Dr. Dewa Ayu Nym Putri Artiningsih  dari Departemen Konservasi Gigi, FKG UI , saat berbicara tentang pentingnya menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Kabupaten Buleleng sebelumnya pada tanggal 12 sampai dengan 13 Agustus 2022 tim inti dari Departemen Konservasi Gigi, FKG UI telah menyelenggarakan bakti sosial bertajuk ‘Peduli Kesehatan Gigi, Berbagi Senyum Ceria di Pulau Dewata’, yang berlokasi di Desa Telaga, Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod, Kabupaten Buleleng, lalu. Kegiatan tersebut mendapat pendanaan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia.

Bukan terhenti disitu saja kegiatan in terus dilaksanakan dengan adanya Kader Posyandu yang sebelumnya sudah memeproleh pelatihan dan sosialisasi sehingga para kader memahami pentingnya menjaga kebersihan mulut dan gigi. Terdapat 30 kader di masing2 desa di 3 desa tersebut dilibatkan, dengan anak anak sekolah sebagi leader di masing- masing desa/sekolah dengan dibekali dengan buku panduan dan poster tentang tata cara menjaga kesehatan mulut dan gigi.Kedepan dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa  mengedukasi dan memberi penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.