Lebih lanjut, disampaikan bahwa fenomena asesmen di kalangan pendidik selama ini harus ditingkatkan dan diperdalam, contoh nyatanya adalah selama UN, banyak siswa yang mencari “bocoran”, pendidik saling “calling” dengan temannya, orang tua sibuk mencari “pendekatan”, kepala sekolah ketakutan kalau nilai UN kecil. Gejala ini merupakan bukti penilai pendidikan yang salah dan tidak tepat. UN sekarang memang tidak lagi sebagai penentu kelulusan, tetapi berkontribusi pada pemetaan mutu pendidikan untuk digunakan sebagai rujukan dalam perbaikan pendidikan di masa yang akan datang, namun ini juga belum berjalan, karena aktivitas pendidik belum berorietasi kepada merefleksi proses pembelajaran dari hasil evalusi pembelajaran.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara yakni Kabid PSMP Disdikpora Buleleng dalam laporannya yang dibacakan Kasi Kurikulum SMP, I.G.N Agung Sukrisna, S.Sn., M.Si menyatakan bahwa dasar pelaksanaan dari kegiatan ini secara umum merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 pada bidang pendidikan khususnya pada tersedianya sistem penilaian yang komprehensif, dan secara khusus untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana, proses dan evaluasi penilaian pembelajaran di Kabupaten Buleleng.

Workshop Asesmen Pendidikan SMP Kabupaten Buleleng Tahun 2018 ini melibatkan 36 guru SMP yang berasal dari 13 mata pelajaran, serta pendamping yang berasal dari unsur pengawas SMP sebanyak 12 orang. Kegiatan ini berlangsung di Bali Taman Beach Resort & Spa mulai dari tanggal 06 s.d. 09 Maret 2018.