Kegiatan yang mengambil tempat di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja akan menampilkan berbagai prestasi dan krestivitas pendidikan baik dalam bentuk pameran maupun pementasan. Sedikitnya ada sebanyak 46 stand pameran, dan 15 mata lomba yang akan digelar baik diikuti oleh siswa maupun guru. Disamping itu ada juga diselenggarakan desiminasi penelitian-penelitian yang dilakukan oleh guru serta pementasan kesenian.

BEE kali ini mengambil tema “Perluas Aksesnya Tingkatkan Kualitasnya.” Tema ini mengandung arti kegiatan expo ini membuka akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya para peserta didik dan tenaga kependidikan untuk mendapakan informasi pendidikan. Tidak menutup kemungkinan dalam pameren juga dilakukan proses pendaftaran mahasiswa baru atau calon warga belajar baru atau peserta kursus baru yang berminat menempuh pendidikan atau pelatihan lanjutan. Selanjutnya setelah aksesnya terbuka dan dapat dinikmati masyarakat, diharapkan prosesnya juga akan menjadi lebih berkualitas.

Hajatan BEE 2017 akan lebih semarak dari tahun sebelumnya, karena mengkemas berbagai kegiatan lomba yang nantinya akan melibatkan peserta yang cukup banyak. Materi lomba yang digelar sangat variatif mulai dari lomba tradisional seperti ngulat kisa dan membuat regek sampai lomba modern band akustik. Jika di tahun sebelumnya, BEE hanya menggunakan Panggung Gedung Kesenian Gde Manik, penyelenggaraan sekarang disiapkan satu panggung lagi di luar gedung untuk pementasan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Kabupaten Buleleng baik jenjang SD maupun SMP.

Disamping itu juga, krestivitas siswa dalam mengolah bahan berkas menjadi berguna serta menumbuhkan nilai kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, BEE 2017 juga dimeriahkan dengan Buleleng Recycle Carnaval (BRC) 2017 yang akan berlangsung di Taman Kota Singaraja pada Sabtu, 3 Juni 2017.
Melalui BEE 2017 diharapkan dapat menggali potensi dan menggerakan prestasi pendidikan yang ada di Kabupaten Buleleng.