PENERAPAN GLS SEBAGAI LANGKAH PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN YANG BERINTEGRITAS
Singaraja, Rabu, 16 Mei 2018 l DISDIKTODAY
Praktek pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pembelajaran bagi para warga sekolah agar gerakan ini bisa berjalan dengan dukungan dari semua warga sekolah mulai dari guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui leading sektor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng selalu konsisten dalam mendukung Gerakan Literasi Sekolah.
Langkah ini selalu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat menghadiri beberapa kegiatan terkait dengan bidang pendidikan di Kabupaten Buleleng. Seperti halnya saat Kadisdikpora Buleleng membuka kegiatan yang digelar Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan LPMP Provinsi Bali yang bertajuk Bimbingan Teknis Pengawas Pengumpul Data Mutu yang mengambil tempat di SMK N 1 Sukasada.
Lebih lanjut disampaikan, secara umum jika membahas tentang pemetaan mutu pendidikan harus dilihat dari berbagai variabel dan indikator. Tentunya perlu strategi untuk mengawasi pemetaan mutu pendidikan supaya kita tahu ukuran seberapa jauh kualitas pendidikan itu sendiri. Salah satu yang perlu kita pahami dan lakukan adalah bagaiaman Gerakan Literasi Sekolah ini bisa tetap berjalan di masing-masing sekolah. Ketika budaya membaca ini diterapkan kepada siswa secara tidak langsung kita sudah menanamkan bahwa membaca itu adalah suatu kesenangan, dan dari proses inilah akan melahirkan output yang berkualitas.
Di sisi lain ditambahkan bahwa yang tak kalah pentingnya adalah integritas. Integrasi inilah yang nantinya aakan membentuk karakter siswa sekaligus membekali untuk mengantisipasi tantangan ke depan yang dipastikan akan semakin berat dan kompleks.
Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk mampu secara terampil menghadirkan suasana dan aktivitas pembelajaran yang berorietansi pada penanaman dan pembinaan karakter. Jadi, ketika kita memiliki integritas yang tinggi, maka mutu pendidikan terkait dengan nilai secara akademik akan meningkat pula.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 16 s/d 18 Mei 2018 diikuti peserta 78 orang Pengawas Sekolah se-Kabupaten Buleleng yang terdiri dari Pengawas SD berjumlah 40 orang, Pengawas SMP 16 orang dan dari Pengawas SMA/SMK berjumlah 22 orang, dengan pemateri dari Widyaiswara LPMP Provinsi Bali.