#BeritaPaudkemdikbud
Paupedia– Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) yang berkualitas merupakan salah satu investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu, mulai dari pengasuhan positif, perlindungan, kesehatan, hingga kesempatan untuk belajar di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perlu dipantau dan ditingkatkan sehingga anak mampu meraih kesuksesan di masa depan.
"Pemerintah, terutama Kemendikbud, terus berupaya agar angka partisipasi anak ke PAUD meningkat dan sekaligus mendorong adanya perhatian terhadap kebutuhan anak usai dini yang holistik (menyeluruh) di semua aspek agar anak tumbuh sehat dan cerdas”, kata Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikbud, Jumeri, pada acara Webinar Diseminasi Permodelan PAUD Universal 1 Tahun Pra SD bertajuk “PAUD Berkualitas Hak Semua Anak”, pada 17 Desember 2020.
Webinar ini terselenggara atas kerjasama Direktorat PAUD, UNICEF, Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan didukung oleh IKEA.
Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Prayatya Kamil, mengungkapkan, pihaknya terus berusaha meningkatkan APK PAUD Jawa Barat yang sampai saat ini baru mencapai 36 persen. Selain itu, meningkatkan kualitas Lembaga PAUD. “ Di Jawa Barat, saat ini ada sekitar 28 ribu Lembaga PAUD dengan jumlah siswanya 960 ribu-an dan GTK-nya 100 ribu-an lebih. Dari sejumlah Lembaga PAUD itu, yang belum terakreditasi 68 persen, akreditasi A 1,9 persen, akreditasi B dan C baru 17 persen. Pekerjaan rumah kami masih banyak, “katanya.
Banyak alasan, kenapa orang tua di Jawa barat masih banyak yang belum menyyerahkan anaknya ke PAUD padahal usianya sudah mencukupi. Menurut Atalia,beberapa penyebabnya antara lain pendidikan orang tua, tingkat ekonomi dan keberadaan lembaga PAUD yang jauh dari rumah. “Ditambah selama pandemi ini, banyak orang tua yang khawatir, keterbatasan kuota, beban belajar pada orang tua dan kesulitan membagi waktu, “ujarnya.
Untuk mengatasi hal itu, lanjut Atalia, Pemerintah Propinsi Jawa Barat menggaungkan kolaborasi Penta Helix, yakni kerjasama antara akademisi, media, pemerintah, komunitas dan dunia usaha untuk meningkatkan APK PAUD dan menciptakan PAUD yang berkualitas.
Berbagai kegiatan yang sudah berlangsung 2 tahun antara lain sarling Jabar atau Siaran Keliling Jawa Barat yang mengaitkan berbagai tema dalam satu kegiatan,seperti tema tentang literasi, Gerakan makan ikan, Kesehatan, dan sebagainya di setiap PAUD yang dikunjungi.
Kerjasama Kabupaten Bogor, UNICEF dan IKEA
Perwakilan tim gugus tugas PAUD HI Kabupaten Bogor, Wembi Chan, mengatakan, di Kabupaten Bogor, terdapat 3000 lebih satuan PAUD, namun masih banyak anak yang belum ke PAUD. Ditambah lagi kualitas pendidikan dan pelayanan yang holistik bagi anak usia dini di satuan PAUD juga belum merata. Karena itu, melalui program kerja sama Kemendikbud, UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Bogor, dengan dukungan dana dari IKEA Foundation sejak tahun 2017 hingga 2020, telah menghasilkan perubahan di 100 lembaga PAUD di 20 kecamatan di Kabupaten Bogor.
“Pendidik PAUDyang sebelumnya lebih mengandalkan LKS (Lembar Kerja Siswa), kini telah menggunakan media dan cara interaktif serta permainan yang bermakna dalam proses belajar, “katanya.
Program yang dilakukan, lanjutnya, mencakup peningkatan kapasitas pendidik PAUD, mendukung fasilitas bermain yang aman dan sehat bagi anak, meningkatkan pendidikan orang tua khususnya kesadaran akan pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan memberikan dukungan kepada Pemda sehingga menghasilkan regulasi yang mendukung program PAUD HI.
Pada akhir masa program, dikatakan Wembi, sebanyak 7.829 anak usia dini dan 13.922 orang tua anak telah mendapatkan manfaat dari program kerjasama ini. Selain itu, sebanyak 783 orang guru, pengawas dan fasilitator pendidikan orang tua telah mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mendukung pelaksanaan PAUD.
Selain itu, juga ada 100 PAUD model yang telah meningkatkan kualitas layanan dan infrastrukturnya. Terdapat pula percontohan Pustaka Mainan di 6 lokasi yang dikelola oleh Pusat Kegiatan Guru (PKG).
“Kabupaten Bogor menjadi contoh dalam membantu Pemerintah Pusat dalam menyusun Rencana Aksi Nasional PAUD HI dan Pedoman PAUD HI, “kata Wembi.
Chief of Education UNICEF, Hiroyuki Hattori,mengungkapkan, banyak hasil membanggakan dari kerjasama UNICEF dengan Kemendikbud dan Pemerintah Kabupaten Bogor.”Harapan kami, praktek baik di Kabupaten Bogor dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya”, ungkapnya.
Gerakan “Ayo Ke PAUD”
Hiroyuki menghimbau untuk memastikan akses PAUD universal bagi semua anak sebelum masuk Sekolah Dasar. Menurutnya, hasil studi longitudinal yang dilakukan selama masa program kerja sama ini menunjukan, anak yang tidak mengikuti PAUD dan langsung masuk ke tingkat Sekolah Dasar memiliki kemampuan pra-literasi, pra-numerasi, dan kognitif yang tertinggal jauh dari anak yang mengikuti PAUD terlebih dahulu sebelum masuk ke tingkat Sekolah Dasar.
Bupati Kabupaten Bogor sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Bogor, Ade Yasin, mengatakan,pihaknya memulai gerakan “Ayo Ke PAUD” sejak tahun 2019, untuk memastikan tidak ada lagi anak usia dini yang langsung masuk Sekolah Dasar tanpa melalui jenjang PAUD. Gerakan ini memerlukan kerja keras dari semua pihak tidak hanya pemerintah tapi juga sektor swasta dan masyarkat umum.
“Banyak hal yang perlu dilakukan ke depannya sehingga semua anak mengikuti PAUD dan seluruh PAUD di seluruh desa di Kabupaten Bogor dapat menjadi PAUDHI yang berkualitas, agar menjadi kado bagi kemerdekaan RI ke 100 di tahun 2045”, kata Ade Yasin. Eko BH/ Yanuar Jatnika
Sumber : https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index/20201217094451/Pentingnya-PAUD-HI-untuk-PAUD-yang-Berkualitas