RAKOR TKPKD, KADISIKPORA PAPARKAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BIDANG PENDIDIKAN
Singaraja, DISDIK TODAY|
Sesuai dengan arah kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Buleleng, diperlukan sinergitas antar SKPD terkait dalam percepatan implementasinya. Sehingga program terpadu yang diarahkan pada sasaran prioritas dapat berjalan secara efektif guna mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Buleleng.
Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Buleleng yang dipimpin langsung Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Suthidra, Sp.OG. yang juga sebagai Ketua TKPKD Buleleng. Lebih lanjut rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng diisi paparan tentang arah kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Buleleng Tahun 2018 dan Rencana Kerja 2019 oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Buleleng, Ir. Gde Darmaja, M.Si.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. sebagai salah satu SKPD terpilih memaparkan program penanggulangan kemiskinan di Bidang Pendidikan. Guna memperkecil angka putus sekolah Disdikpora telah membuat POSKO – DO sebagai solusi atas kebutuhan mendasar masyarakat usia sekolah yang rentan putus sekolah. Kondisi lapangan seperti jarak tempuh sekolah dan ketidakmampuan dari sisi ekonomi keluarga yang menjadikan anak harus berhenti bersekolah telah mampu dicarikan solusi melalui POSKO - DO. Sinergitas antara SKPD terkait juga mampu mengatasi permasalahan kemiskinan bidang pendidikan. Seperti penyediaan Bus Sekolah oleh Dinas Perhubungan, telah mampu mempermudah siswa kurang mampu di wilayah kota untuk bersekolah. Disamping itu, ketersediaan bus sekolah untuk siswa di daerah desa sementara sudah ditangani Disdikpora Kabupaten Buleleng dengan angkutan sekolah di desa yang bersangkutan.
Sedangkan untuk permasalahan akses juga akan dibangun rumah singgah bagi siswa yang berasal dari wilayah yang tidak dijangkau kendaraan bermotor. Selain itu, Kepala Disdikpora Buleleng juga menyampaikan program Keaksaraan Fungsional (KF) yang ditujukan bagi warga buta aksara yang sampai tahun ini masih menyisakan sebanyak 2272 orang. Angka ini nantinya dipastikan berkurang 1000 orang, dikarenakan adanya intervensi program pengentasan buta aksara yang mencapai 1000 orang dengan sistem sharing antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dimana dengan adanya program ini, Kabupaten Buleleng akan menyisakan 1272 orang buta aksara yang akan dituntaskan tahun 2019.
Sementara program produktif lainnya berupa Program Kecakapan Hidup (PKH) juga disiapkan Disdikpora Buleleng yang menyasar masyarakat kurang mampu dari sisi ekonomi. Melalui program ini, masyarakat disamping diberikan pembelajaran calistung, juga diberikan bekal keterampilan usaha mandiri, seperti membuat jajanan pasar, tata rias dan keterampilan lainnya.