Dalam kesempatan ini Kadisdikpora menjelaskan, bahwa setelah mengalami pembahasan yang cukup lama dan hasil konsultasi ke kementrian, nama guru yang ada dalam Keputusan Kementrian merupakan keputusan dari pusat. Dan sesuai data Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bahwa Desa Sepang Kelod merupakan satu-satunya desa sangat tertinggal di Kabupaten Buleleng berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2015.

Sementara dari 20 guru PNS yang bertugas di daerah itu, baru 18 guru yang namanya tercantum dalam SK Pusat. Sehingga hanya itu yang baru dapat dicairkan tunjangannya. Sedangkan 2 orang yang belum tercantum sudah diusulkan kembali oleh Disdikpora Kabupaten Buleleng melalui surat Bupati Buleleng. Hal ini ditegaskan oleh Kadisdikpora agar agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Selanjutnya, Kadisdikpora berharap dengan adanya tunjangan khusus ini, para guru yang menerimanya bisa menambah semangat kinerja guru dalam melakukan pelayanan kepada peserta didik, sehingga pendidikan di Kabupaten Buleleng khususnya di tempatnya bertugas semakin maju.