Demikian yang dipaparkan Kepala Disdik Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. didampingi Kasubag Perencanaan, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd.MAP. dalam Focus Group Disscussion (FGD) yang diselenggarakan PT USADI Sistemindo Informatika di Gedung Sentra Bisnis Usadi, Bekasi. Dalam paparan berjudul “SIPKD Goes to School” Kadisdik menyampaikan pula bahwa selama ini pencatatan aset pemerintah berupa sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah pencatatannya belum maksimal.

“Setiap tahunnya terjadi dinamika baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Ada yang mengalami penambahan, kerusakan maupun penghapusan. Disamping itu belum ada kejelasan berapa keperluan sarana dan prasarana yang akan diusulkan untuk mendapat penanganan sesuai skala prioritas,” lanjut Kadisdik.

Kedepannya akan diadakan suatu aplikasi rencana kebutuhan barang miliki daerah dan pencatatan aset yang ada di sekolah melalui aplikasi SIPKD. Selanjutnya, pencatatan dan pendataan yang dilaksanakan Disdik Buleleng dapat disingkronisasi dengan aplikasi SIPKD yang digunakan oleh Pemkab Buleleng. “Sehingga kontrol dari kondisi aset yang ada di sekolah dapat dipantau secara pasti,” pungkas Kadisdik.