(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

TAHUN AJARAN BARU, APA KABAR MPLS?

Admin disdikpora | 13 Juli 2020 | 686 kali

 

 

Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 sesuai kalender pendidikan akan dimulai pada Senin, 13 Juli 2020, di masa pandemi corona masih melanda tanah air membuat sekolah tidak bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Beragam cara dilakukan sekolah untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan kepada para siswanya misalnya melaksanakan pembelajaran secara virtual. Dalam jumpa pers secara daring beberapa waktu lalu, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyatakan sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka jika sekolah sanggup memenuhi syarat berlapis, yakni (1) berada di zona hijau yang ditetapkan oleh gugus tugas covid-19, (2) mendapat izin dari pemerintah daerah, (3) sekolah memenuhi daftar periksa (tersedianya tempat cuci tangan, hand sanitizer, cadangan masker, alat pengukur suhu tubuh/thermogun, dan (4) orang tua siswa setuju dilaksanakannya pembelajaran langsung di sekolah.


Terhadap hal ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng setelah melalui pertimbangan yang sangat cermat dan hati-hati bahwa keselamatan peserta didik, guru, orang tua dan warga sekolah adalah yang utama, dikeluarkanlah surat pemberitahuan ke seluruh sekolah di wilayah Buleleng untuk tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh baik secara daring, luring ataupun kombinasi keduanya.

 

Sebagaimana kalender pendidikan tahun ajaran 2020/2021 dan mengacu pada Permendikbud No. 18 Tahun 2016, masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dilaksanakan bertepatan dengan awal tahun ajaran (13/7/2020). MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. Lalu bagaimana penerapannya saat ini? Bolehkah dilaksanakan secara daring? Mengingat tujuannya sebagai ajang perkenalan… “tak kenal maka tak sayang” begitu kira-kira analoginya, tak ada pilihan lain selain secara daring. Pihak sekolah harus menyiapkan fasilitas dalam menunjang MPLS daring agar semua bisa berjalan dengan baik. Satu hal yang tidak boleh diabaikan, sekolah tidak perlu memberlakukan aturan yang malah memberatkan siswa dan orang tuanya seperti menggunakan seragam sekolah baru, dsb. Mendapat pendampingan orang tua tentunya akan lebih baik. Materi MPLS harus dikemas dengan cerdas, perlu dipilah materi yang teoritis yang mudah dicerna oleh siswa, materi yang sifatnya analistis bisa diperkenalkan nanti saat pembelajaran di sekolah sudah normal.


Upaya kreatif sekolah sangat dibutuhkan agar kegiatan MPLS dan pembelajaran jarak jauh (virtual learning) berjalan efektif dan tidak membuat siswa jenuh, misalnya dengan tampilan perkenalan guru, siswa senior berupa slideshow foto dan video, program kurikulum, kesiswaan, kepemimpinan, pendidikan karakter melalui visual animasi, dst. dilanjutkan visitasi seluruh area sekolah. Sentuhan teknologi informasi sangat dibutuhkan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembelajaran. Setiap sekolah harus siap mengambil momentum pandemi Covid-19 untuk membangun infrastruktur teknologi informasi, membangun sumber daya manusia yang mahir di bidang TI dan siap menjadi bagian dari revolusi industri 4.0. Seperti kata Mas Menteri “tren dunia pendidikan yang didigitalisasi sudah menjadi tren global. Guru harus bisa beradaptasi selagi PJJ diberlakukan. Saat guru memiliki kemampuan berteknologi, maka interaksi guru dan siswa menjadi lebih dinamis”.


Untuk lebih asyik dan serunya MPLS, admin merekomendasikan Kahoot! (https://kahoot.it) yang dapat dikombinasikan dengan aplikasi pembelajaran lainnya.
Lalu, bagaimana persiapan sekolah di Kabupaten Buleleng dalam menerapkan MPLS? Kita tengok salah satu sekolah di kawasan kota Singaraja, SMP Negeri 6 Singaraja. Yuk kita intip rancangannya…


SMPN 6 Singaraja yang dinahkodai kepala sekolah Nyoman Sudiana, S.Pd.,M.Pd. telah menyiapkan blueprint pelaksanaan MPLS tahun ajaran 2020/2021. Dari laporan yang admin dapatkan, konsep yang dipakai seluruhnya bernuansa virtual. Melalui videonya, Bapak Nyoman Sudiana mengucapan selamat datang kepada siswa-siswi kelas 7, selamat bergabung dalam keluarga besar SMP Negeri 6 Singaraja, sekolah dengan segudang prestasi. Beliau juga menyampaian, selama pandemi ini belum berakhir, kita wajib tunduk pada aturan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, harapan untuk selalu optimis meraih mimpi sekaligus bangga menjadi siswa di sekolah yang dikenal dengan sebutan spensix tersebut. Dari jadwal yang disusun, dua hari menjelang pelaksanaan, melalui aplikasi WAG disosialisasikan teknis penggunaan sarana daring, pendataan peserta hingga persiapan materi. Untuk pembagian buku paket/modul pengayaan dapat diambil langsung ke sekolah. Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti secara daring juga disiapkan modul e-file. Pelaksanaan MPLS dijadwalkan selama seminggu, mulai 13 – 18 Juli 2020. Pengenalan profil sekolah dan seluruh warga sekolah mulai dari guru wali, guru pengampu mata pelajaran, pegawai sekolah jadi bagian pembuka kegiatan ini. Pengetahuan tentang wawasan wiyata mandala, kepemimpinan/pengembangan diri/penguatan pendidikan karakter, Pramuka, UKS, KSPAN, PMR yang merupakan materi wajib dalam setiap MPLS juga disampaikan. Di hari terakhir, disimulasikan teknis penilaian siswa dengan computer based test (CBT), lagu mars dan hymne ciri khas SMP Negeri 6 Singaraja. Komunikasi daring ini dilaksanakan secara interaktif (chat), apabila ada pertanyaan dari siswa langsung ditanggapi oleh guru pembimbing. Seluruh materi pembelajaran MPLS ini dibungkus dalam tampilan e-book dan konten tersebut dishared melalui sosial media seperti Whatsapp Group, youtube, blog sekolah (https://smpnegeri6singaraja.blogspot.com) maupun media online lainnya.
"Semua ini takkan terlaksana apabila guru tidak memiliki kemauan untuk mempelajari teknologi", ujar Nyoman Sudiana, guru matematika peraih banyak penghargaan yang juga merupakan sosok yang inovatif dalam bidang teknologi informasi. (dwr)