Koordinator pendataan yang juga Kasi Peserta Didik SD, I Nyoman Yasa, S.Pd.,MM. dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 15 Panti Asuhan di Kabupaten Buleleng tersebar di 5 Kecamatan yaitu Buleleng, Sukasada, Sawan, Banjar, dan Gerokgak dengan total siswa yang tinggal di panti asuhan sebanyak 78 orang siswa SD dan mereka berstatus aktif di sekolah negeri di Kabupaten Buleleng.

Dari hasil pendataan tersebut terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan antara lain: 1. Ada siswa SD yang tinggal di panti asuhan belum masuk Dapodik; 2.Terdapat siswa SD yang tinggal di panti asuhan yang belum memiliki Akta Kelahiran dan itu menyebabkan kesulitan dalam mengurus administrasi seperti KK dan PKH untuk bisa mendapatkan PIP; 3. Ada beberapa panti asuhan yang tidak memiliki anak asuh dikarenakan sudah tamat dan keluar dari panti; 4. Terdapat musibah yang juga menimpa Panti Asuhan Permata Bangsa yang beralamat di Jalan Dewa Putu Karta, Desa Pemaron yang mayoritas anak asuhnya bersekolah di SD 1 Pemaron, dimana pasca bencana banjir tanggal 25 Januari 2018 banyak pakaian sekolah dan buku pelajaran termasuk sepatu siswa juga ikut terbawa air saat itu.

Menanggapi laporan tersebut Kadisdikpora beserta jajarannya akan mengambil langkah-langkah penanganan sesuai dengan kewenangan, seperti penyesuaian kembali Dapodik terhadap siswa panti asuhan belum terdaftar, berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buleleng terkait penerbitan Akta Kelahiran, serta mengupayakan bantuan sarana pendidikan bagi anak-anak yang terkena musibah banjir beberpa waktu lalu.