Menteri pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meminta pada pengelola pendidikan anak usia dini (PAUD)agar pembelajaran di PAUD memperkuat karakter kebhinekaan. "Supaya anak-anak sejak dini menghargai perbedaan. Melihat keragaman sebagai keindahan," kata Muhadjir, 30 Agustus di Jakarta.
Untuk memperkuat dan melatih karakter kebhinekaan, menurut Muhadjir, banyak cara bisa dilakukan. Misalnya, seperti dikatakan Muhadjir, anak-anak yang masih di PAUD tidak menggunakan seragam.
Kepada para orang tua, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap agar memberikan kebebasan anak-anak sesuai kodrat mereka. "Kalaupun ada yang nakal, jangan dikira itu sebuah defisit perilaku, tetapi dijadikan sebagai energi bagi anak-anak untuk pengembangan diri, “jelasnya.
Muhadjir juga mengakui, masih banyak orang tua yang cemas bila anaknya belum bisa membaca atau tidak terlalu menguasai matematika.
Menurut Muhadjir tidak semua anak terlahir berbakat dan menguasai matematika. Dia mencontohkan anak yang berbakat menciptakan lagu, tidak perlu kemampuan matematika tinggi-tinggi.
Muhadjir mengaku prihatin atas kasus anak sekolah bunuh diri. Gara-gara dicemooh orang tuanya. "Lantaran tidak berhasil di mata pelajaran tertentu. Jangan memvonis anak kita gagal," tandasnya.
Muhadjir mengatakan banyak orang tua yang terperangkap cara pandang tradisional, yakni mengharapkan anaknya bisa menyelesaikan masalah orang tuanya. Padahal anak-anak itu akan hidup di zamannya kelak. "Mereka tidak hidup di zaman orang tuanya," jelasnya. Yanuar Jatnika