PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat
PAUD, salah satu target perubahan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah
“menghilangkan tes calistung saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD/MI.
Namun bukan berarti aktivitas pembelajaran calistung dilarang dilakukan di PAUD
dan SD awal. Tetapi, caranya yang harus diperbaiki.
Aktivitas pembelajaran calistung
perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa anak, apalagi
membuat anak merasa stress.
Sobat PAUD, perlu kita ketahui
bahwa calistung itu merupakan bagian dari literasi dan numerasi yang harus kita
stimulasi sedini mungkin. Untuk mengetahui hal tersebut, yuk kita simak tips
berikut ini:
Lakukan asesmen awal, tujuannya
agar guru mengetahui titik berangkat atau kemampuan yang dimiliki setiap anak. Asesmen awal ini penting untuk
dilakukan karena karena setiap anak memiliki laju perkembangan berbeda, jadi
guru perlu menyesuaikan pembelajaran dengan kemamuan masing-masing anak. Selengkapnya
baca di Konsep Asesmen Awal Pada Anak Usia Dini
Mulai dengan pertanyaan pemantik:
Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, kita perlu merubah paradigma/pandangan kita bahwa
calistung tersebut hanya tentang bagaimana agar anak cepat fasih membaca,
menulis dan berhitung. Harusnya yang paling kita utamakan adalah bagaimana anak
mampu membangun ide tersebut menggunakan pertanyaan pemantik yang membantu anak
menemukan pemahamannya sendiri. Misalnya "menurut kamu, mana yang lebih
banyak? kira-kira apa yang terjadi apabila kita menumpahkan isi air di ember
ini ke dalam gelas? cukup tidak ya?", dst.
Bertahap dan sesuaikan dengan
perkembangan anak: muatan materi calistungnya perlu dimulai dari konsep-konsep
yang sederhana yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, Sobat
PAUD tidak perlu buru-buru agar cepat mahir calistungnya, karena semua itu ada
proses yang harus mereka lewati sesuai dengan tahapan perkembangannya. Justru
apabila dipaksakan sesuai kehendak kita malah berdampak buruk terhadap
perkembangan mereka, misalnya anak jadi gampang stress, menganggap belajar itu
hal yang membosankan dan lain sebagainya.
Lakukan dengan kegiatan yang
menyenangkan: pembelajaran calistung perlu dilakukan melalui aktivitas bermain
yang menyenangkan, tidak boleh didrilling layaknya orang dewasa, karena cara
belajar anak usia dini adalah melalui bermain. Jadi, pembelajaran calistung
yang ingin Sobat PAUD berikan perlu dikemas dalam bentuk kegiatan bermain yang
menarik perhatian anak. selain itu, juga penting menggunakan media pembelajaran
yang menarik dan dekat dengan kehidupan anak, misalnya bahan-bahan dari alam
seperti krikil, ranting, dedaunan dan lain sebagainya.
Demikianlah beberapa tips yang
dapat Sobat PAUD lakukan untuk memberikan aktivitas pembelajaran calistung pada
anak. Jadi, sebenarnya bukan calistungnya yang dilarang/berdampak buruk
terhadap anak, tetapi caranya yang harus kita perbaiki, gunakan cara yang
sesuai dengan perkembangan anak.
Yuk terus lakukan perubahan,
hentikan pemaksaan calistung dan ciptakan pembelajaran calistung melalui
bermain yang bermakna!!