Setiap orang tua mendambakan punya anak yang menyenangkan, akrab, santun dalam berbicara, bergaul dan bisa bekerja sama dengan orang lain.
Anak dengan karakter bersahabat memiliki manfaat yang sangat baik. Diantaranya, bisa menyesuaikan diri dalam segala situasi, disukai orang, menghargai perbedaan, peka terhadap masalah sosial dan mampu mengurangi perilaku negatif seperti perundungan.
Untuk memiliki anak dengan karakter bersahabat, Ayah Bunda bisa melakukan pembiasaan sejak usia dini. Karakter bersahabat akan terbentuk seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Mengapa sejak usia dini? Karena, anak usia dini mudah menerima hal-hal baru, sehingga mudah untuk memperoleh pendidikan. Alasan lainnya, karakter anak usia dini mudah dibentuk. Pembentukan karakter di usia dini akan berpengaruh pada pembentukan karakter di usia selanjutnya.
Lalu apa saja yang perlu ditanamkan kepada anak untuk menumbuhkan karakter bersahabat? Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga memberikan tipsnya.
1. Berkomunikasi dengan Baik dan Santun.
Beberapa contoh berkomunikasi dengan baik dan santun antara lain mengajarkan anak untuk mengucapkan salam ketika bertemu, berbicara dengan sopan dan santun, melakukan kontak mata ketika berkomunikasi, serta menggunakan kata-kata positif.
Selain itu, dapat juga dengan mengajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya, terbuka mengungkapkan perasaan, selalu menggunakan kalimat sederhana dan mudah dimengerti, menyapa ketika bertemu sambil tersenyum atau mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berkomunikasi.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Agar anak tumbuh menjadi pendengar yang baik, anak perlu diajarkan untuk mendengarkan pendapat orang lain. Ajarkan juga anak untuk tidak memotong pembicaraan saat orang lain sedang berbicara.
3. Menghormati Orang Lain
Saat melihat sesuatu yang menakjubkan, ajarkan anak untuk memberikan pujian kepada orang lain. Ajarkan juga untuk menghargai perbedaan, tidak sombong, selalu mengucapkan kata tolong ketika membutuhkan bantuan, selalu menepati janji, meminta maaf bila berbuat kesalahan serta selalu meminta izin menggunakan barang orang lain dan mengucapkan terima kasih setelah menggunakan.
4. Dapat Bekerjasama
Ajarkan anak untuk dapat berteman dengan siapapun, tidak memaksakan kehendaknya, mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri serta mengajarkan anak perilaku gotong royong.
5. Perhatian terhadap Orang Lain
Ajarkan anak untuk menghibur orang lain yang sedang bersedih, membantu orang lain yang sedang kesulitan, berbagi dengan orang lain serta aktif dalam kegiatan sosial masyarakat.
Kelima hal tersebut akan berhasil tentu saja atas dukungan dari orang tua. Orang tua memberikan contoh secara langsung tentang perilaku bersahabat kepada anak. Orang tua juga diharapkan bisa konsisten terhadap apa yang diucapkan dengan perilakunya.
Cara lainnya dengan mendongeng. Bacakan dongeng yang bertema tentang persahabatan, seperti misalnya kisah persahabatan binatang. Saat membacakan dongeng, perhatikan waktu, vokal dan ekspresi wajah yang menarik bagi anak. Usai membacakan dongeng, ajak anak untuk mengambil kesimpulan perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh.
Menumbuhkan karakter bersahabat kepada anak juga bisa lakukan dengan cara bermain, seperti misalnya bermain peran dalam mengajarkan perilaku menolong. Dari permainan tersebut, ajak anak untuk mengambil kesimpulan perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh.
Hal tersebut dilakukan dengan pembiasan secara terus menerus. Buatlah kesepakatan atas perilaku yang boleh dan tidak boleh. Berikan apresiasi atau penghargaan atas perilaku bersahabat anak. Sebaliknya, berikan konsekuensi jika anak melakukan perilaku tidak bersahabat sesuai dengan kesepakatannya. (Bunga Kusuma)
Download disini