420 SISWA SMA SE-BULELENG IKUTI OLYMPIADE SAINS KABUPATEN
Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng melalui Bidang Pendidikan Menengah pada seksi SMA, kembali melaksanakan Olympiade Sains Kabupaten (OSK), Kamis, 18 Februari 2016 bertempat di SMAN 3 Singaraja.Ajang ini melombakan sembilan bidang keilmuan yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi. Sebanyak 420 siswa SMA se-Buleleng ikut berkompetisi dalam ajang OSK tahun ini yang berasal dari 18 SMA Negeri dan 5 SMA Swasta se-Buleleng.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Buleleng, I Made Sedana, S.Pd., M.Pd., selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaring siswa yang mempunyai kompetensi dalam bidang yang dilombakan sekaligus menyeleksi calon duta Buleleng yang dapat diandalkan dalam ajang yang sama di tingkat Provinsi maupun Nasional nantinya.Lebih lanjut Sedana mengatakan peringkat I, II dan III pada masing-masing bidang berhak mewakili Buleleng pada Olympiade Sains di tingkat Provinsi Bali serta akan diberikan bonus dan piagam bagi wakil yang lolos ke tingkat Provinsi maupun Nasional.
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, I Made Ngadeg, S.Pd., M.Pd., yang berkesempatan hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut,sangat mengapresiasi kegiatan OSK yang mendapat antusias tinggi dari peserta.“Dari komposisi yang diijinkan dalam ketentuan satu mapel maksimal 3 (tiga) orang nampaknya terisi semua, bahkan tadi ada peserta yang datang lebih dari tiga orang, terpaksa tak diijinkan ikut seleksi dan harus menunggu untuk ikut dalam seleksi tahun depan, ini membuktikan antusias peserta tinggi,” ungkap Made Ngadeg.
Selain itu beliaujuga mengapresiasi kehadiran Kepala Sekolah yang ikut memberikan dorongan motivasi bagi siswanya yang mengikuti lomba. Lebih lanjut Made Ngadeg menghimbau agar satu niat untuk menjadi yang terbaik dan menerima dengan iklas apapun hasil dari seleksi hendaknya selalu dipertahankan.“Melalui kompetisi ini hendaknya dijadikan inspirasi “saya harus bisa”, ini merupakan salah satu revolusi mental, berani untuk bermimpi, bercita-cita melakukan yang terbaik dan berani mengakui kelebihan lawan, karena dalam perlombaan pasti ada kalah menang. Yang menang jangan sombong dan yang kalah jangan kecewa, pada prinsipnya semua harus belajar dan belajar lagi,” imbau Made Ngadeg.
Download disini