PAUDPEDIA Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, pernahkah mengalami situasi saat si kecil tiba-tiba memukul temannya karena rebutan mainan?
Atau mungkin memukul orang tua ketika keinginannya tidak dituruti? Ini merupakan salah satu bentuk perilaku agresif pada anak usia dini.
Perilaku agresif merupakan tindakan atau sikap yang cenderung menyakiti, menyerang, atau merugikan orang lain, baik dengan cara fisik
(memukul, menendang, merusak) maupun verbal/psikologis (membentak, mengejek, mengontrol).
Perilaku seperti ini sering muncul karena anak belum mampu mengendalikan emosi maupun menyampaikan rasa kecewa dengan kata-kata
sehingga mengekspresikan melalui tindakan.
Selain itu, perlu kita pahami bahwa anak belajar melalui apa yang ia lihat dan alami setiap hari/meniru perilaku dari lingkungan, misalnya melihat
orang dewasa marah dengan kasar ia juga akan melakukan hal yang sama saat marah.
Jika orang tua terlalu keras, ia bisa tumbuh menjadi lebih mudah marah. Begitu juga apabila terlalu bebas tanpa aturan. Tapi dengan pola asuh
yang hangat dan tegas, anak cenderung lebih tenang dan mampu mengendalikan diri. Agar anak tumbuh lebih tenang dan mudah mengendalikan
diri, berikut beberapa langkah yang bisa Ayah Bunda lakukan:
1. Anak butuh kasih sayang sekaligus aturan yang jelas. Maka berikanlah kasih sayang yang cukup dan memberikan batasan yang jelas mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
2. Jangan terlalu keras (membuat anak tertekan), tapi juga jangan terlalu memanjakan (membuat anak kurang disiplin).
3. Berikan dukungan, apresiasi, dan ruang bagi anak untuk mencoba hal baru agar rasa percaya dirinya tumbuh.
Perilaku agresif pada anak usia dini memang sering kita jumpai, tetapi tidak boleh dibiarkan begitu saja apalagi sampai menyakiti orang lain.
Anak perlu dibimbing cara yang sehat untuk mengekspresikan marah dan kecewa. Dengan pola asuh hangat dan tegas serta teladan dalam
mengelola emosi, anak akan lebih tenang, mampu mengendalikan diri, dan terhindar dari perilaku agresif.
Yuk, mulai sekarang dampingi anak dengan penuh kesabaran agar ia belajar mengekspresikan emosinya dengan cara yang baik.