(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

KADISDIKPORA BULELENG DORONG GURU LAKUKAN PENDEKATAN BAHASA DAERAH KEPADA PESERTA DIDIK

Admin disdikpora | 02 April 2024 | 1083 kali

KADISDIKPORA BULELENG DORONG GURU LAKUKAN PENDEKATAN BAHASA DAERAH KEPADA PESERTA DIDIK


Singaraja, Selasa 2 April 2024 | DISDIKTODAY

Program revitalisasi bahasa daerah merupakan paket kebijakan yang dikemas dalam Merdeka Belajar Episode 17, yang diluncurkan tanggal 22 Februari 2022 yang lalu. Revitalisasi bahasa daerah perlu dilakukan mengingat 718 bahasa daerah di Indonesia, sebagian besar kondisinya terancam punah dan kritis.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, Made Astika, S.Pd., M.M., menghadiri undangan dari Balai Bahasa Provinsi Bali  sekaligus membuka secra resimi kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Dalam Rangka Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024 di Kabupaten Buleleng bertempat di Lantai 2 Kampus Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha, Selasa (2/4).

Dalam sambutan Kadis Astika melihat kegiatan ini sangat penting, karena  bertujuan guna  melindungi dan pelestarian bahasa daerah, adalah untuk menjamin hak masyarakat adat untuk melestarikan, merevitalisasi, dan mempromosikan bahasa mereka, dan mengarusutamakan keragaman bahasa dan multibahasa ke dalam semua pembangunan berkelanjutan yang berjalan.

Lebih lanjut, berdasarkan data dan fenomena di atas kita sebagai bagian dari masyarakat Bali perlu menyadari sepenuhnya dan mengambil langkah-langkah serius dalam menjaga kelestarian bahasa bali. Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam pendidikan adalah dengan pewarisan dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah).

Leboih lanjut, Kadis Astika berharap kepada guru-guru, kepala sekolah dan pengawas yang mengikuti kegiatan ini dapat mengikuti kegiatan dengan sebaik-sebaiknya serta dapat melakukan desiminasi kepada seluruh stakeholder pendidikan sesuai jenjangnya sehingga bahasa bali dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pembelajaran yang kreatif, inovatif, fleksibel dan yang terpenting adalah menyenangkan. Sehingga pembelajaran bahasa bali mampu menarik generasi penutur nya menjadi benar benar bangga berbahasa bali.

Sementara itu, dari sambutan Kepala Balai Bahasa Provinsi, Valentina Lovina Tanate menyampaikan bahawa Langkah-langkah yang dilakukan oleh Badan Bahasa telah menjawab isu global terkait kepunahan bahasa-bahasa daerah yang punah. Salah satu yang dilakukan adalah revitalisasi bahasa daerah dengan pendekatan baru, yaitu pelindungan pelindungan bahasa dan sastra daerah di sekolah melalui Bimbingan Teknis Guru Utama Dalam Rangka Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2024.

Dari permasalahan-permasalahan bahasa daerah ini, penting diingat bahwa dalam konteks di Indonesia, bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Pengindentikkan ini didasarkan pada keberagaman suku dan wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda yang digunakan sehari-hari di lingkungan keluarga.

Lebih lanjut dari laporan Ketua Panitia, Wahyu Aji Wibowo menyampaikan bahwa Bimbingan Teknis Guru Utama dalam Rangka Revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten Buleleng dilaksanakan sebagai upaya merevitalisasi bahasa daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang meliputi pemerintah daerah, unsur-unsur masyarakat seperti tokoh masyarakat, komunitas penutur, dan lembaga adat, serta sekolah. Revitalisasi bahasa daerah merupakan salah satu langkah penting dalam upaya perlindungan bahasa dan sastra yang  meliputi pemetaan Bahasa, kajian vitalitas Bahasa, konservasi; revitalisasi registrasi.

Tujuan revitalisasi bahasa daerah ini adalah  para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya, dan  menemukan fungsi dan rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.

Perlu diketahui bersama bahwa Pelatihan ini akan dilaksanakan selama empat hari, mulai Selasa sampai dengan  Jumat, 2 s.d 5 April 2024 diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas 1 orang kepala SD, 1 orang kepala SMP, 1 orang anggota MGMP Bahasa Bali, 1 orang dari KKG, 1 orang pengawas SD, dan 1 orang pengawas SMP serta masing-masing 12 orang guru SD dan SMP.